APLIKASI KEHIDUPANKU
Karya Sigit Budi Triawan
Matahari bersinar
menyekat kulit siang ini, Di suatu tempat di daerah kumuh di kota Cirebon
tinggal lah seorang lelaki yang lahir dihari sabtu kliwon tepatnya pada tanggal
12 Maret 1994 lelaki itu bernama lengkap Sigit Budi Triawan biasa di panggil
oleh rekan dekatnya dengan nama singkat yaitu Igit dari kecil, Sigit memang
sudah berprilaku berbeda dengan teman-teman sebayanya, contohnya dilihat dari
pakaian yang digunakan olehnya.
Saat Sigit sudah
menduduki bangku sekolah menengah atas pada tahun 2009, dia melihat teman sekelas yang sama perilaku
dan jalan pikirannya, tanpa pikir
panjang Sigit pun mendekati dan mengucapkan, “Siapa namamu bro?” “Nama saya
Fitrah Sani” jawab lelaki itu. Sigit pun tersenyum mendengar jawaban yang
dilontarkan oleh teman barunya itu.”Ada apa kamu tersenyum?” Tanya Fitrah Sani
sambil kebingungan, tanpa merasa punya salah Sigit bertanya “Kok nama kamu
seperti perempuan?”. “Gini loh nama bukan berarti segalanya jadi apalah arti
nama yang kita semua punya”, Jawab Fitrah dengan bijaksana, Sigit berdiam tanpa
kata dengan bermacam-macam rasa kesalahan yang terpancar dari matanya, dengan
rasa bersalah Sigit meminta maaf , teet…..bel
tanda masuk berbunyi, semua murid duduk ditempatnya masing-masing. Seperti pada
sekolah-sekolah biasanya awal masuk sekolah diadakan Masa Orientasi Siswa yang
diadakan sekolah selama 3 hari yang bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan
sekolah menengah atas disekolah mereka yang baru.
Keesokan harinya hari
pembukaan Masa Orientasi Siswa di SMA negeri itu, dan hari kedua Sigit sekolah, seperti biasa Sigit diantar oleh ayahnya ke
sekolah menggunakan motor. Sesampainya disekolah, Sigit menuju ke kelas yang
sudah ditentukan panitia MOS disekolahnya. Saat itu kelas masih sepi dan Sigit
memutuskan menunggu teman-teman nya di lapangan sekolah. Beberapa menit kemudian
Fitrah datang dengan membawa berbagai macam keperluan MOS dengan rasa kelaparan
Fitrah Sani mengajak Sigit untuk ke kantin untuk sarapan disana, dengan menu
pertama kali yaitu nasi lengko ketika pertama kali mencoba menu nasi lengko
buatan Ceu Engkus tersebut mereka berdua menjadi suka dan ketagihan, bel tanda
masuk pun berbunyi dan mereka upacara pembukaan MOS, hari pertama hingga ke
tiga, mereka jalani kegiatan MOS,keesokan harinya lagi mereka berdua
benar-benar menjadi teman sekelas dan kami berdua memulai kehidupan baru dengan
teman-teman yang baru juga. Fitrah duduk disamping barisan Sigit, awalnya
mereka berteman hanya berdua tetapi tidak beberapa lama, banyak teman dari sekelasnya
yang meminta kenalan, dan tidak disangka semua teman satu kelasnya itu
mempunyai rasa kekompakan yang sama, dengan kekompakan tersebut mereka memberi
nama kelas dengan TEORRISMMA kata tersebut bermakna Terroris Sepuluh Lima.
Pada Saat Sigit sedang
menyendiri dan memutar musik kesukaannya yaitu Superman Is Dead, Fitrah Sani
terkejut dan bertanya kepada Sigit, “git kamu lagi muter lagu apa?”, “SID Fit
kenapa gitu?”, jawab sigit dengan pelan, sani pun menceritakan bahwa sebenarnya
Dia juga suka terhadap band itu, keesokan harinya Sigit dan Fitrah Sani mencari
komunitas penggemar band tersebut, dan menemukannya ternyata komunitas tersebut
sering kumpul di lapangan sepak bola besar di kota Cirebon, dan mereka
bergabung dengan komunitas yang masih asing terdengar itu, dan beberapa minggu
kemudian ada acara konser band yang kami berdua suka, tetapi sedihnya “kenapa
harus hari sekolah acaranya?”, tapi hal itu tidak membuat kami berdua putus
asa, kami berdua ijin pada hari yang telah di tentukan sebagai hari konser,
dengan keyakinan kami berangkat ke Jogjakarta menggunakan kereta, dan
sesampinya disana kami berdua menonton bareng band kesukaan kami hingga
akhirnya keesokan harinya dating kami sudah ada di runmah dan bergegas berangkat
sekolah seperti biasanya.
Diakhir
tahun 2009 tepatnya pertengahan bulan Desember
Sigit diajak oleh salah satu teman sekelas Sigit dia bernama Adam dia
seorang teman yang sudah mengenal
tentang fungsi computer,sepulang sekolah. Hari sabtu,Sigit diajak
olehnya ke sebuah warung internet dekat rumah Adam, disana Sigit melihat Adam
mengutak-atik sebuah facebook,komputer “
Dam aplikasi apakah itu?”Tanya Sigit dengan muka yang memancarkan rasa ingin
tahu yang tinggi.”Ini adalah salah satu situs di komputervbernama facebook“,
jawab Adam. Sigit diam sejenak engga tahu apa yang ada dalam pikirannya
tiba-tiba dia bertanya kembali kepada Adam.”Dam bias engga ajarin aku tentang
hal beginian?”. “Tentu bisa kawan, kamu tinggal pegang mousenya dan kendalikan
komputer itu seakan-akan menjadi dirimu”. Jawab Adam dengan sedikit gurau,
tetapi disisi lain Sigit mendengarkannya dengan serius, setelah jam berubah
cepat ke angka waktu yang telah ditentukan, komputer itu pun mati dan mereka
berdua pulang kerumah masing-masing.
Di
angkot langkah-langkah Sigit mengingat-ingat yang telah diajarkan Adam
kepadanya tentang situs Facebook. Sesampainya dirumah tanpa istirahat Sigit
melepaskan sepatu dan perelengkapan sekolahnya dan menggantinya dengan baju
main dia bergegas pergi ke warnet dekat rumahnya dia berniat membuka situs
Facebook danmengulang apa yang Adam ajarkan tadi, sesampai di warnet dia
langsung menyewa komputer yang dibagian
sebelah operator,saat di nyalakan komputer itu mata dia tertuju pada sebuah
aplikasi yang ada dikomputer warnet itu tanpa pikir panjang diamembuka aplikasi
tersebut, dan sesaat sudah terbuka, Sigit terdiam dengan muka penuh kebingungan
dan dia pun bertanya pada diri sendiri.”aplikasi apa ini dan bagaimana cara
menggunakan nya?”Tanya dia pada diri nya sendiri, karena rasa ingin tahu yang
tinggi dia pun mulai menggerakan mouse kepada tool – tool yang berada di
aplikasi tersebut, dua jam sudah Sigit mengutak – atik komputer tersebut dan
saatnya Dia mengakhiri penyewaan komputer tersebut.
Sepulang
dari warnet, Sigit kembali mengingat – ingat apa yang Dia kerjakan di warnet
dan dengan waktu dua jam tersebut Sigit sudah bisa mengetahui apa fungsi dari
Aplikasi Photoshop, Walaupun tidak menguasainya tetapi tekatnya untuk
menguasaiAplikasi tentang Desain cukup tinggi, malam semakin larut Sigit pun
menutup harinya ini dengan perasaan yang senang karena pengalaman dan
pengetahuan yang baru saja Dia dapatkan. Keesokan Harinya Sigit jalani hari
seperti biasa dengan rasa keingintahuan yang cukup tinggi terhadap aplikasi –
aplikasi yang terdapat di komputer, sesampainya di kelas Sigit bertemu dengan Adam
dan teman – teman sekelasnya yang lain, dengan tidak sabarnya Sigit menanyakan
tentang fungsional suatu aplikasi di komputer yaitu Photoshop, dan semua teman
sekelasnya terdiam dengan mika memancarkan rasa ketidaktahuandiri tentang
aplikasi yang Sigit tanyakan. Tetapi, Sigit tidak menyerah sampai disini Dia
masih merasa ingin tahu lebih jauh dan mendalam tentang aplikasi – aplikasi
edit foto yang terdapat di komputer.
Karena
Sigit mempunyai rasa keingintahuan yang cukup tinggi setiap
pulang sekolah Dia menyempatkan diri untuk
datang ke warnet untuk belajar
menguasai aplikasi komputer dan pada beberapa
saat Dia pun mencoba untuk
mengedit sebuah foto yang di fotonya
di depan kelas bersama teman- - temannya
yang lain, dan Dia memasukan foto editannya
tersebut kedalam handphone
dan menjadi gambar di menu utama di handphonenya.
Keesokan harinya, di kelas handphone milik Sigit di pinjam oleh Adam dan saat
Adam meminjam dia melihat foto yang berada di handphone Sigit dan Dia merasa
suka dengan foto hasil editan Sigit, secara diam – diam Adam mengambil foto
tersebut dengan cara mengirim melalui
infrared ke handphone miliknya, dengan raut muka tidak bersalah Adam
mengembalikan handphone kepada Sigit. Bel pulang pun berbunyi tidak terasa hari
ini pun terlewati, Sigit bergegas pulang begitu juga Adam cepat – cepat pulang
seolah-olah dia lari dari sebuah kejahatan tetapi entah apa yang akan dia perbuat
dengan foto hasil editan Sigit.
Keesokan harinya Sigit
mendengar perbincangan teman – teman sekelasnya yang sedang membahas suatu foto
yang heboh tampil di facebook, dengan santai Sigit bertanya pada salah seorang
temannya yang asik memperbincangkan foto tersebut, “foto apa sih yang sedang
kalian bicarakan?” Tanya sigit. “itu loh foto editannya Adam git di facebook
keren banget”, jawab salah satu temannya dengan lantang dan penuh senyuman.
Sigit semakin heran dan ingin melihatfoto yang di maksut, dan dengan segera
Sigit mengambil handphone dari kantong kanan di celananyua dan membuka situs
facebook, dan mencari profil facebook Adam dan seketika Dia menemukannyadan
melihat koleksi foto di album foto facebook milik Adam, dan ditemukannya foto
yang dimaksut tersebut yang membuuat geger seluruh murid kelas X5, tetapi
sayangnya karena di handphone foto yang di makst itu kurang jelas dan sepulang
sekolah Sigit menyempatkan mampir ke warnet dekat rumahnya, sesaat dia
membuka kembali foto tersebut lewat komputer
Sigit pun terkejut dan sejenak diam karena tak menyangka bahwa foto yang
membuat geger seluruh teman sekelasnya adalah foto hasil editannya pertama
kali, dan dia mulai bertanya – Tanya dalam hatinya “mengapa foto hasil
editannya bisa berada di tangan Ada?”.
Keesokan harinya di sekolah Sigit dating lebih pag karena
ingin bertemu Adam dan berniat untuk menegurnya, tidak beberapa lama Adam
datang dengan raut muka ceria, dan ketika melihat Sigit yang sedang menatapnya
dengan penuh amarah, muka adam pun seketika berubah menjadi ketakutan, lalu
Sigit mendekati Adam, “Dam maksut kamu nyebarin foto di facebook apa?” Tanya
Sigit dengan muka agak marah, Adam terdiam tanpa sepatah dua kata, setelah
beberapa menit bel tanda masuk pun berbunya Sigit bergegas masuk kelas dan
meninggalkan Adam yang murung ketakutan, pelajaran dimulai tetapi tidak seperti
biasanya, Sigit dan Adam saling diam, hal tersebut membuat teman – teman satu
klasnya menjadi heran serta bingung terutama Fitrah Sani.
Bel tanda berakhirnya pembelajaran untuk hari ini pun
selesai, Fitrah Sani mendekati Sigit, “sepertinya hari ini kamu beda git? Ada
masalah apa?” Tanya Fitrah dengan raut muka yang memancarkan kebingungan,
tetapi Sigit diam dan tidak melontarkan satu kata pu seolah – olah tidak
mendengarkan perkataan Fitrah, mendengar fitrah menanyakan seperti itu Adam
dating dan meminta maaf kepada Sigit, “Git maafin saya masalah foto itu yah?”.
Fitrah Sani pun tambah tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Adam kepada
Sigit “sebenernya kalian berdua itu kenapa sih?” Tanya Fitrah, lalu Adam pun
menceritakan dari awal permasalahan ini bisa terjadi, Tidak berapa lama Sigit
pun menjawab dengan pelan, “sudah tidak apa – apa Dam, saya Cuma ingin kamu
ngaku apa yang kamu lakukan ini adalah perbuatan yang salah, seharusnya kalau
kamu mau menyebarkannya di jejaringan social facebook kamu harus minta ijin ke
saya, dan saya juga engga mau teman dekat saya menjadi seorang plagiat yang
terkenal dengan hasil karya orang lain” jawab Sigit atas pertanyaan Adam, Adam
pun menjabat tangan Sigit hingga tak terkendali mereka berdua pun berpelukan
dengan tangis haru.
Akhirnya pertemanan
mereka kembali seperti semula setelah mereka saling memaafkan, dari kejadian
itu Sigit bisa belajar lebih giat lagi tentang mendalami Aplikasi editing di
komputer. Tidak terasa satu tahun terlewati dengan teman – temannya, sekarang
mereka naik ke kelas yang lebih tinggi yaitu kelas 2 SMA atau sekarang sering
disebut kelas XI SMA, tetapi mereka tidak lagi dalam satu kelas karena di kelas
XI ini mereka di sebar dan di kelas XI ini terdapat dua jurusan diantaranya
jurusan Ipa dan jurusan Ips, dan kebanyakan dari kelas TEORRISMMA yang
memutuskan pilihan jurusannya ke jurusan Ips tetapi tidak dengan Sigit dan lima
orang temannya yang mengambil jurusan Ipa. Pelajaran hari pertama dimulai,
seperti biasanya dan di kelas XI ini Sigit mulai bereksperimen untuk mendalami
dan menguasai aplikasi – aplikasi yang terdapat di komputer tersebut. Dan pada
semester kedua di kelas XI ini Dia dipercaya oleh teman – teman sekelasnya
untuk membuat desain sebuah jaket kelasnya, nama kelas XI Sigit bernama
SANTTUARY yang artinya adalah Science One The Intelectual Mastery, yang artinya
Kelas Ipa Satu yang mempunyai pikiran yang luar biasa, berminggu – minggu Sigit
mendesain jaket kelas hingga akhirnya selesai dan hasilnya lumayan bagus.
Beberapa bulan kemudian
jaket kelas hasil desainan Sigit pun jadi dan dipakai oleh semua anak satu
kelasnya, dan tidak hanya itu saja, Sigit pun memanfaatkan keahliannya dalam
menguasai aplikasi – aplikasi di komputer, Dia mulai mendesain sebuah baju dan
setelah desain selesai Di amencari tempat produksi, setelah berkeliling ke
distro distro yang berada di kota Cirebon tetapi semua distro berkata sama
yaitu “kami tidak bisa memproduksi satu baju, minimal baju yang kami produksi
yaitu 12 baju”, tetapi Sigit tidak menyerah sampai disitu, Dia tetap mencari
tempat dimana bisa memproduksi satuan baju yang di inginkannya, hingga akhirnya
pencarian Dia membuahkan hasil, ada sebuah distro yang letaknya lumayan jauh
dari rumahnya, walaupun harganya beda jauh dengan yang mesen 12 baju tapi Sigit
tetap jadi memproduksi baju hasil desainnya tersebut,.
Dan 2 minggu berlalu baju yang dipesen di distro pun telah
selesai di produksinya ternyata hasilnya cukup memuaskan, dan membuat semua
orang berdecak kagum saat Sigit memakai baju tersebut, kemana ada acara yang
sifatnya tidak formal Sigit lebih sering memakai baju ykesukaannya tersebut,.
Dan tidak terasa sekarang Dia sudah menduduki bangku kelas XII yang sebentar
lagi akan menghadapi Ujian Nasional pada tahun 2012, di kelas XII ini kelas Dia
mereka beri nama SWAT yang dari kepanjangan Students Twelve Sains Three, dan
pada kelas ini juga Sigit kembali di percaya oleh teman – temannya untuk mendesain
baju kelas yang akan di produksi awal desember, di kehidupannya di luar Sekolah
juga Sigit di percaya untuk mendesain suatu baju komunitas sepeda dan akan di
produksi akhir Bulan November, walaupun Dia mempunyai dan menguasai aplikasi
komputer sehingga Dia bisa mendesain desain jeket, baju, dan lainnya tetapi Dia
tetap merendah diri.
Untuk Mendownload dengan format word klik link di bawah :
Download
*semoga bermaanfaat & tinggalkan seutas komentar anda
No comments:
Post a Comment
Silahkan siapa tau ada yang ingin ditanyakan