“PEKERJAAN_RUMAH”
Seorang anak
laki-laki yang sedang duduk termenung di atas kursi, dia adalah made seorang
siswa SMA berumur 16 tahun. Sejak di belikan playstation, Made suka lupa akan
waktu, yang dilakukan pulang sekolah hingga larut malam hanyalah bermain dengan
mesin gamenya itu. Made tidak pernah lagi tidur siang, apalagi belajar, kecuali
besoknya akan menghadapi ulangan. Padahal orang tuanya sering kali
mengingatkannya supaya belajar.
Hari ini ada PR
matematika, hamper 2 jam sudah Made duduk di depan meja belajar ada 20 soal yang
harus dikerjakan, tapi Made baru berhasil mengerjakan 5 soal saja, dan jika
sampai nanti pagi tidak selesai, pasti dapat hukuman. Sambil mengingat-ingat
perkataan yang di lontarkan Pak Nyoman (Guru Matematika dan wali kelasnya)
kemarin siang, “Ingat yang tidak
mengerjakan seluruh PR, Bapak akan member hukuman !”. Dan yang membuat Made
takut, saat Pak Nyoman berkata seperti itu, pandangan Pak Nyoman tepat kearah
Made, seolah-olah menyindir.
Hal tersebut
membuat Made resah dan takut akan hukuman yang akan Made terima bilamana tidak
bisa mengerjakan seluruh soal tersebut, sambil melamun sendiri didepan meja
belajarnya, Made pun berkata…..
“Bagaimana ya?.... ingin sekali rasanya minta tolong ke Bunda, tapi…… bunda akan orangnya tidak sabaran dan kadang cara penyelesaiannya pun berbeda dengan di sekolah, mmmmm.. ah besok saja bisa nyontek hasil pekerjaan teman-teman”.
“Bagaimana ya?.... ingin sekali rasanya minta tolong ke Bunda, tapi…… bunda akan orangnya tidak sabaran dan kadang cara penyelesaiannya pun berbeda dengan di sekolah, mmmmm.. ah besok saja bisa nyontek hasil pekerjaan teman-teman”.
Pagi
Harinya.
Bunda : “Mad, Made bangun!!”.
(sambil mengguncang-guncangkan tubuh Made)
Made : “ada apa sih Bun? Pagi
buta gini Aku di bangunin? Nanggung nih aku lagi mimpi”.
Bunda : “heh kobo! Pagi buta mata
kamu! Lihat sudah mau jam tujuh tuh !” (sambil menunjuk kearah
jam dinding)
jam dinding)
Made : “apa jam tujuh Bun?”. (tersentak,l
sambil mengucek-ngucek mata dam melihat jam dinding yang
ada di hadapannya)
ada di hadapannya)
Bunda : “kamu memang bandel!
Berkali-kali bunda ingatkan jangan tidur larut malam eh ini malah tidur dini hari, mending
begadang gitu kamu belajar, ini mah begadang malah main playstation”.
Setengah sadar Made berjalan menuju kamar mandi, dan setelah mengenakan seragam sekolah, tanpa sarapan Made langsung berangkat. Dan tanpa melihat kanan-kiri, Made mempercepat langkahnya, seketika itu langkahnya pun terhenti.
Made : “Ya Allah, Aku lupa mengerjakan PR semalam, mmm mending Aku bolos aja deh dari pada kena hukuman lagi”.
Wayan : Madeeeeeeeeeeeeeeeeee,
(teriaknya dari ujung gang)
Seketika
itu pun langkah Made terhenti dan menoleh kea rah datangnya suara itu.
Made : “loh ! kamu yan? Kamu kenapa ada disini? Bukannya kamu seharusnya di sekolah?
Made : “loh ! kamu yan? Kamu kenapa ada disini? Bukannya kamu seharusnya di sekolah?
Wayan : kenapa juga kamu ada di
sini?
Mereka berdua pun tersenyum.
Mereka berdua pun tersenyum.
Made : “hahahha aku tahu, kamu
pasti belum mengerjakan PR dari Pak Nyoman kan yan? (sambil
menyikut)
menyikut)
Wayan : mmm betul, pasti alasanmu
juga sama kan sama alasanku?
Made : “ya sudah alas an kita
berdua sama, bolos karena belum mengerjakan PR, yan kita cari tempat
sepi yu?
sepi yu?
Wayan : “tempat sepi?” kumu homo
ya?!”
made : “woy! Aku homo juga milih-milih, hahaha, maksud aku milih tempat yang sepi itu supaya kita
bolos engga ada yang tahu”.
made : “woy! Aku homo juga milih-milih, hahaha, maksud aku milih tempat yang sepi itu supaya kita
bolos engga ada yang tahu”.
Saat
keluar dari gang mereka berdua mendekati warung seberang gang tersebut.
Made : “yan, ada warung tuh”.
(sambil menunjuk kea rah warung tersebut)
Wayan : “terus kenapa? Mau kamu
palak tuh penjualnya atau kamu rampas dagangannya?”.
Made : “ wah dasar otak criminal
kamu yan, ya maksud aku gimana kalo kita kesan aterus beli sesuatu
yang sekiranya bisa ganjel nih perut”. (sambil memegang perutnya)
yang sekiranya bisa ganjel nih perut”. (sambil memegang perutnya)
Wayan : “oke lah kalo begitu”.
Mereka
berdua pun menyebrang, sesampainya diwarung….
Made : “bu,bu,bu punten…” (sambil
mencari ibu warung)
Wayan : “Mad, kayanya pemilik
warungnya engga ada deh?”
Made : “iya yan, padahal perutku
dalem banget nih”. (sambil menahan perih karena perut laper).
Wayan : “sudah ambil saja roti
ini Mad”. (sambil mengantungi roti ke saku jaketnya)
Made : “edan kamu yan! Gimana
kalopemilik warung tahu, bisa habis disini kita”.
Wayan : “sudah jangan banyak
omong, gini loh Mad kamu kalo ingin hidup di dunia ini engga usah
pikirin neraka dulu, oke? (sambil meninggalkan warung dan mengunyah roti hasil rampasannya).
pikirin neraka dulu, oke? (sambil meninggalkan warung dan mengunyah roti hasil rampasannya).
Made : “sesat kamu yan!, tapi……
sepertinya enak juga tuh yan”. (sambil mengambil dan mengunyah
sisaan roti di tangan wayan)
sisaan roti di tangan wayan)
Saat mereka
berdua sedang menyebrang, tiba-tiba dari arah kanan muncul sebuah sepeda motor
dengan kecepatan kencang dan pada saat itu pun pengendara sepeda motor tidak
bisa mengendalikannya. Gubraaaaaaaaaaaaaak …………. Wayan, Made, dan pengendara
sepeda motor tersebut pun tersungkur tak sadarkan diri, untung saja pada saat
itu ada polisi yang sedang bertugas di daerah itu dan membawa mereka ke rumah
sakit terdekat.
Di rumah sakit.
Bunda : “nak, kenapa bisa terjadi
seperti ini?”.
Made : “maafkan aku bun, Aku
sudah ngebohongi Bunda”.
Bunda : “ngebohongi gimana
maksudnya?”.
Belum
saja Made menjawab pertanyaan yang di lontarkan Bundanya, datanglah seorang
sosok lelaki yang memakai kaca mata di adalah Pak Nyoman selaku guru matematika
dan walikelas Made.
Pak Nyoman : “mungkin itu
ganjaran yang setimpa buat orang yang suka ngebohongi orang tua, yang
mengatakan berangkat sekolah tetapi sebenarnya tidak ke sekolah”.
mengatakan berangkat sekolah tetapi sebenarnya tidak ke sekolah”.
Made : “iya maaf pak, kami berdua
mengaku salah, kami melakukan ini karena takut dengan hukuman
yang di berikan Bapak untuk orang yang tiak mengerjakan PR”.
yang di berikan Bapak untuk orang yang tiak mengerjakan PR”.
Pak Nyoman : “Mad, Yan, Bapak
memberikan PR ini semata-mata agar kalian cepat menguasai pelajaran
yang telah di berikan saja”.
yang telah di berikan saja”.
Wayan : “saya mengaku salah pak”.
Made : “iya pak kami berdua
mengakui bahwa perbuatan yang kami lakukan ini salah, kami berdua
minta maaf pak”.
minta maaf pak”.
Pak Nyoman : “Mad, Yan,
dikerjakan atau tidaknya PR tersebut, bukan Bapak yang rugi malah sekarang
kalian berdua yang rugi karena tidak bisa mengikuti pelajaran segimana mestinya”.
kalian berdua yang rugi karena tidak bisa mengikuti pelajaran segimana mestinya”.
Made
dan Wayan terdiam penuh penyesalan.
Untuk Mempermudahkan Mengaksesnya anda bisa mendownload dalam bentuk Word :
*Semoga bermaanfaat & tinggalkan komentar di postingan ini :)
No comments:
Post a Comment
Silahkan siapa tau ada yang ingin ditanyakan